Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Senin, 11 Februari 2013

Bagian Otak yang Membuat Manusia Jahat





BERLIN, KOMPAS.com — Neurolog asal Jerman, Dr Gerhard Roth, menemukan bagian otak yang membuat manusia menjadi jahat. Bagian itu tampak sebagai massa hitam dalam citra sinar X, terletak di bagian depan bawah otak. Massa hitam didapatkan pada hampir setiap pelaku kriminal.

Roth menemukannya ketika mempelajari para pelaku kejahatan di Jerman yang dihukum bertahun-tahun. Studi ini bagian dari upaya Pemerintah Jerman memahami kejahatan. Dalam studi, Roth meminta para pelaku kejahatan itu melihat film pendek sebelum gelombang di bagian otaknya diukur.

Menguraikan hasil studinya, Roth mengungkapkan, "Kapan pun ada adegan brutal kotor muncul, mereka tak menunjukkan emosi apa pun. Pada bagian otak yang berkaitan dengan belas kasih dan dukacita, tak terjadi apa pun."

Secara neurologis, Roth mengungkapkan bahwa perilaku jahat bisa muncul akibat beberapa sebab. Salah satu sebabnya adalah tumor. Setelah tumor diangkat, orang itu akan normal kembali seperti potensi jahatnya dicabut.

"Atau orang yang defisit secara fisiologis karena senyawa tertentu seperti serotonin di otak bagian depan tidak bekerja secara efektif," kata Roth seperti dikutip Daily Mail, Selasa (5/2/2013) lalu.

Dengan temuan ini, Roth mengungkapkan, tindakan kriminal seperti "genetik". Jika ada anak muda yang punya penyakit tertentu di bagian depan otaknya, maka ada peluang sebesar 66 persen anak itu akan melakukan tindakan kriminal. Tetapi, tentu tak otomatis demikian.

Roth mengatakan, tidak semua kriminal identik. Ia membagi pelaku kriminalitas menjadi tiga. Pertama, mereka yang tumbuh di lingkungan di mana pencurian dan pembunuhan dimaklumi. Dengan demikian, ia pun dapat membunuh dan mencuri tanpa rasa bersalah.

Golongan kedua adalah orang yang secara mental terganggu. Mereka melihat dunia atau orang lain sebagai ancaman. Ketiga adalah psikopat murni, orang yang seperti "terlahir" jahat. Adolf Hitler dan Stalin masuk dalam kategori ini.


Sumber: Kompas Online(daily Mail)

Lubang Lapisan Ozon Mengecil

LONDON--Lubang lapisan ozon di Antartika tercatat terkecil sejak sepuluh tahun terakhir. Menurut para ilmuwan, mengecilnya lubang ozon di bumi merupakan hasil dari perjanjian-perjanjian internasional untuk melindungi lapisan atmosfer yang sangat penting ini.

Berdasarkan laporan satelit ERS-2 dan Envisat, hasil pencitraan dari satelit cuaca European Space Agency"s (ESA) menunjukkan lubang tahunan atas Antartika berada pada ukuran terkecil dalam satu dekade ini. Seperti diketahui, sejak akhir 1980-an, lubang ozon telah meluas di Antartika selama musim semi belahan bumi selatan. Hal itu mengurangi konsentrasi ozon hingga 70 persen.

Musim semi di belahan kutub selatan umumnya berlangsung dari September sampai November. Selama waktu ini, angin berkecepatan tinggi membuat pusaran udara dingin berputar cepat yang mengarah ke suhu yang sangat rendah dan penipisan ozon lebih cepat daripada apa yang terjadi di Kutub Utara.

Dikutip dari laman redorbit, di daerah Arktik Utara khatulistiwa, efek penipisan ozon jauh berkurang secara dramatis karena dataran belahan utara tidak teratur dan pegunungan biasanya mencegah angin kencang.

Selama ini zat chlorofluorocarbon (CFC) dituding memiliki efek yang kuat pada penipisan ozon. Kejadian ini membuat penduduk di selatan khatulistiwa mengalami resiko kanker lebih tinggi karena tingginya paparan kadar radiasi ultraviolet.

Perjanjian-perjanjian internasional seperti protokol Montreal 1989 telah menempatkan pembatasan pada penggunaan CFC dalam produk dan secara dramatis untuk menahan konsentrasi mereka di atmosfer. Namun, CFC memiliki rentang hidup yang panjang di atmosfer, dan para ahli mengatakan bahwa mungkin diperlukan hingga pertengahan abad ini sebelum kondisi stratosphere kembali seperti sebelum tahun 1960-an.

Para ilmuwan mengandalkan serangkaian data jangka panjang dan menggunakan model iklim kimia yang menunjukkan bahwa lapisan ozon tampaknya mulai memulihkan diri dan dapat menutup sepenuhnya dalam beberapa dekade ke depan.


Sumber: Jawa Pos Online