Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Indahnya Lukisan Sang Ilahi

Pastikan tinggalkan komentar anda...

Selasa, 21 Mei 2013

KOMET ISON MUNCUL TAHUN INI




PASADENA--Para astronom menantikan kedatangan Komet ISON yang diperkirakan muncul akhir tahun ini. Seperti komet-komet lainnya, bongkahan batu dan es ini mengikuti orbit panjang dan berbentuk elips sekitar matahari. 

Seperti komet lainnya, saat komet ini mendekati matahari tahun ini, ekornya yang terbentuk dari debu dan uap akan menangkap sinar matahari. Kemudian menjadikannya ekor yang panjang dan bercahaya. Banyak astronom yang memperkirakan bahwa saat benda langit ini terlihat akhir tahun ini, ia akan menjadi "komet abad ini."

Komet ISON ditemukan pada 21 September 2012 oleh dua astronom amatir di Rusia, menggunakan teleskop bayangan di sebuah observatorium Jaringan Optik Ilmiah Internasional. Kedua orang itu kemudian menamakan komik itu sesuai dengan singkatan nama jaringan, ISON. Nama resminya adalah C/2012 S1.

Seperti dilansir universetoday (20/5), NASA melalui teleskop Hubble Space Telescope memberikan tampilan close-up dari Komet Ison (C/2012 S1), seperti yang difoto pada 10 April lalu. Ketika itu posisi komet sedikit lebih dekat daripada orbit Jupiter pada jarak sekitar 386 juta mil dari matahari. 

Howes dan Ernesto Guido dari Observatorium Remanzacco di Italia menggunakan teleskop berbasis di daratan di Australia, Hawaii dan Kepulauan Canary untuk membuat pengamatan mereka. Mereka berkolaborasi dengan dengan Nalin Samarasinha, Senior Scientist di Planetary Science Institute (PSI) dalam upaya untuk mendapatkan data resolusi spasial tinggi pada benda langit ini.
 
Sementara Dennis Bodewits, astronom dari University of Maryland yang telah mengamati ISON, menjelaskan bahwa antusiasme mengenai komet ini telah meningkat selagi para pengamat memperkirakan lintasan komet ini.
 
“Kita mulai melihat Komet ISON ini akhir tahun lalu, ketika ia sangat jauh dari bumi dan matahari sudah sangat aktif. Orang-orang mulai merekonstruksi orbitnya dan mengira-ngira apa yang terjadi dengan komet ini. Diperkirakan komet ini akan sangat bercahaya begitu mendekat matahari," ujarnya.
 
Bodewits dan para astronom lain yang mengamati ISON baru-baru ini menggunakan sumber-sumber daya seperti Teleskop Antariksa Hubble milik NASA dan satelit Swift untuk melihat komet dengan jelas seiring perjalanannya menuju sistem tata surya kita. Bodewits mengatakan ia terutama bersemangat mempelajari seberapa besar inti atau nukleus komet tersebut.
 
“Ini penting untuk diketahui untuk melihat indikasi apakah ia akan bertahan saat mendekati matahari," ujarnya.
 
Menurut Bodewits, nukleus ISON tidak begitu besar, hanya berdiameter empat kilometer. Karena ISON akan terbang Sangat dekat dengan matahari, Bodewits mengatakan ada kekhawatiran bahwa daya gravitasi yang kuat dapat Menghancurkan komet tersebut.  

Para astronom yakin ISON akan memperlihatkan bentuk yang spektakuler November mendatang. Kemungkinan bersinar sangat terang sehingga dapat dilihat siang hari.  
 
“Jika sebuah komet sangat aktif, berarti ia menghasilkan banyak gas, mengeluarkan banyak debu dan debu itu akan membuat PASADENA--Para astronom menantikan kedatangan Komet ISON yang diperkirakan muncul akhir tahun ini. Seperti komet-komet lainnya, bongkahan batu dan es ini mengikuti orbit panjang dan berbentuk elips sekitar matahari. 

Seperti komet lainnya, saat komet ini mendekati matahari tahun ini, ekornya yang terbentuk dari debu dan uap akan menangkap sinar matahari. Kemudian menjadikannya ekor yang panjang dan bercahaya. Banyak astronom yang memperkirakan bahwa saat benda langit ini terlihat akhir tahun ini, ia akan menjadi "komet abad ini."

Komet ISON ditemukan pada 21 September 2012 oleh dua astronom amatir di Rusia, menggunakan teleskop bayangan di sebuah observatorium Jaringan Optik Ilmiah Internasional. Kedua orang itu kemudian menamakan komik itu sesuai dengan singkatan nama jaringan, ISON. Nama resminya adalah C/2012 S1.

Seperti dilansir universetoday (20/5), NASA melalui teleskop Hubble Space Telescope memberikan tampilan close-up dari Komet Ison (C/2012 S1), seperti yang difoto pada 10 April lalu. Ketika itu posisi komet sedikit lebih dekat daripada orbit Jupiter pada jarak sekitar 386 juta mil dari matahari. 

Howes dan Ernesto Guido dari Observatorium Remanzacco di Italia menggunakan teleskop berbasis di daratan di Australia, Hawaii dan Kepulauan Canary untuk membuat pengamatan mereka. Mereka berkolaborasi dengan dengan Nalin Samarasinha, Senior Scientist di Planetary Science Institute (PSI) dalam upaya untuk mendapatkan data resolusi spasial tinggi pada benda langit ini.
 
Sementara Dennis Bodewits, astronom dari University of Maryland yang telah mengamati ISON, menjelaskan bahwa antusiasme mengenai komet ini telah meningkat selagi para pengamat memperkirakan lintasan komet ini.
 
“Kita mulai melihat Komet ISON ini akhir tahun lalu, ketika ia sangat jauh dari bumi dan matahari sudah sangat aktif. Orang-orang mulai merekonstruksi orbitnya dan mengira-ngira apa yang terjadi dengan komet ini. Diperkirakan komet ini akan sangat bercahaya begitu mendekat matahari," ujarnya.
 
Bodewits dan para astronom lain yang mengamati ISON baru-baru ini menggunakan sumber-sumber daya seperti Teleskop Antariksa Hubble milik NASA dan satelit Swift untuk melihat komet dengan jelas seiring perjalanannya menuju sistem tata surya kita. Bodewits mengatakan ia terutama bersemangat mempelajari seberapa besar inti atau nukleus komet tersebut.
 
“Ini penting untuk diketahui untuk melihat indikasi apakah ia akan bertahan saat mendekati matahari," ujarnya.
 
Menurut Bodewits, nukleus ISON tidak begitu besar, hanya berdiameter empat kilometer. Karena ISON akan terbang sangat dekat dengan matahari, Bodewits mengatakan ada kekhawatiran bahwa daya gravitasi yang kuat dapat menghancurkan komet tersebut.  

Para astronom yakin ISON akan memperlihatkan bentuk yang spektakuler November mendatang. Kemungkinan bersinar sangat terang sehingga dapat dilihat siang hari.  
 
“Jika sebuah komet sangat aktif, berarti ia menghasilkan banyak gas, mengeluarkan banyak debu dan debu itu akan membuat komet terlihat spektakuler. ISON masih sangat jauh dari matahari, namun sudah mengeluarkan banyak debu," pungkasnya.  erlihat spektakuler. ISON masih sangat jauh dari matahari, namun sudah mengeluarkan banyak debu," pungkasnya. 


Sumber : Jawa Pos Onlline

Rabu, 15 Mei 2013

Matahari Lepaskan Semburan Terkuat Tahun Ini



PASADENA--Matahari melepaskan pancaran terkuatnya pada Minggu lalu. Letusan besar tersebut termasuk kategori X kelas 1,7 dan tertangkap kamera NASA Solar Dynamics Observatory karena memicu frekuensi tinggi dan memadamkan sinyal radio selama satu jam.

Solar flare adalah semburan kuat radiasi yang dapat melepaskan materi berbahaya melalui ruang angkasa menuju Bumi. Untungnya, radiasi ini tidak dapat melewati atmosfer sehingga memiliki dampak pada manusia. Namun, kadang-kadang dapat mengganggu sinyal radio.

Solar flare matahari diklasifikasikan berdasarkan intensitasnya. Flare terlemah dikenal sebagai flare kelas A, diikuti kelas B, C dan M. Sedangkan semburan matahari terkuat diberi label flare kelas X, dan dapat menimbulkan risiko bagi astronot dan satelit di orbit ketika mengarah langsung ke Bumi.

Selain itu, flare ini dapat menimbulkan cahaya di kutub utara yang disebut Aurora Borealis, menciptakan tampilan spektakuler beberapa hari setelah letusan terjadi. Bahkan, flare matahari yang terjadi pada April lalu, memicu badai geomagnetik yang menghasilkan pertunjukan cahaya yang mengesankan.

Dalam semburan kali ini tidak ada planet yang berada di garis pancaran radiasi matahari, tulis astronom Tony Philips seperti dilansir scienceworldreport, Senin (13/5).

Kadang-kadang ketika letusan terjadi, dapat menyebabkan coronal mass ejection (CME), sebuah fenomena matahari yang dapat mengirim miliaran ton partikel ke ruang angkasa. Beberapa hari kemudian partikel itu mencapai badan planet lain setelah ledakan awal.

Matahari kita saat ini sedang mencapai puncak siklus aktivitas 11 tahunannya. Ini berarti bahwa manusia mungkin akan melihat lebih banyak kegiatan di permukaan matahari hingga akhir 2013.

Sumber : Jawa Pos Online